Sambutan Kematian

السلام عليكم ورحمة الله وبركاته
الحمد لله رب العالمين والصلاة والسلام على اشرف الأنبياء والمرسلين وعلى أله وصحبه اجمعين
كُلُّ نَفْسٍ ذَآئِقَةُ ٱلْمَوْتِ ۗ وَنَبْلُوكُم بِٱلشَّرِّ وَٱلْخَيْرِ فِتْنَةً ۖ وَإِلَيْنَا تُرْجَعُونَ
الَّذِينَ إِذَا أَصَابَتْهُمْ مُصِيبَةٌ قَالُوا إِنَّا لِلَّهِ وَإِنَّا إِلَيْهِ رَاجِعُونَ

“ (yaitu) orang-orang yang apabila ditimpa musibah, mereka mengucapkan: Inna lillaahi wa innaa ilaihi raaji'uun" (Sesungguhnya kami adalah kepunyaan Allah dan kepada Allah jugalah kami kembali). (Al-Baqarah 2:156)
  • Yang kami hormati shohibul musibah beserta keluarga.
  • Bapak/Ibu dewan guru yang saya hormati, dan anak-2 sekalian yang saya banggakan.
  • Tak lupa kepada Bapak/Ibu para pelayat yang Insya Allah selalu dirahmati Allah SWT.
Pertama-tama marilah kita panjatkan puji syukur kepada Allah SWT yang telah memberikan rahmat serta karunia dan berkah-Nya sehingga kita dapat berkumpul ditempat ini dengan keadaan sehat wal afiat.
Kedua kalinya marilah kita bersama-sama melantunkan sholawat serta salam kepada junjungan kita Nabi Besar Muhammad SAW beserta keluarga, sahabat, dan para pengikutnya hingga akhir zaman.

Kami mewakili keluarga besar MA PPKP Darul Ma'la …memberikan penghormatan terakhir kepada jenazah almarhum/almarhumah …… (nama almarhum/almarhumah), yang telah berpulang ke Rahmatullah dan semoga meninggalnya almarhum/almarhumah termasuk husnul khatimah, meninggalkan dengan membawa iman dan Islam, dan semoga semua dosanya diampuni oleh Allah SWT, dan segala amalan baiknya bisa diterima oleh Allah SWT. 
Dan untuk keluarga yang ditinggalkan diberi keihkalasan, kesabaran, keridho'an dan ketabahan hati, dalam menghadapi musibah ini, dan bisa mendatangkan hikmah bagi keluarga yang  ditinggalkan khususunya dan umumnya bagi kita semua yang hadir dalam majlis ini Aamiin. 
Dan semoga saja Allah juga mengampuni dosa-dosa kita umumnya semua umat Islam di dunia dan khususnya yang ada di majlis ini. Aamin-aamin ya robbal aalamiin
Demikian sambutan dari kami, kurang lebihnya mohon maaf beribu-ribu maaf. Akhir kalam

وبالله توفق والهذية
  والسلام عليكم ورحمة الله وبركاته


Dali-dalil naqli kematian :


قُلْ اِنَّ الْمَوْتَ الَّذِيْ تَفِرُّوْنَ مِنْهُ فَاِنَّهٗ مُلٰقِيْكُمْ ثُمَّ تُرَدُّوْنَ اِلٰى عَالِمِ الْغَيْبِ وَالشَّهَادَةِ فَيُنَبِّئُكُمْ بِمَا كُنْتُمْ تَعْمَلُوْنَ ࣖ

Artinya : Katakanlah, “Sesungguhnya kematian yang kamu lari dari padanya, ia pasti menemui kamu, kemudian kamu akan dikembalikan kepada (Allah), yang mengetahui yang gaib dan yang nyata, lalu Dia beritakan kepadamu apa yang telah kamu kerjakan.”(QS. Aljumuah : 8)

كُلُّ نَفْسٍ ذَآئِقَةُ ٱلْمَوْتِ ۗ وَنَبْلُوكُم بِٱلشَّرِّ وَٱلْخَيْرِ فِتْنَةً ۖ وَإِلَيْنَا تُرْجَعُونَ

Artinya: “Tiap-tiap yang berjiwa akan merasakan mati. Kami akan menguji kamu dengan keburukan dan kebaikan sebagai cobaan (yang sebenar-benarnya). Dan hanya kepada Kamilah kamu dikembalikan,” (QS Al-Anbiya: 35)

اَيْنَمَا تَكُوْنُوْا يُدْرِكْكُّمُ الْمَوْتُ وَلَوْ كُنْتُمْ فِيْ بُرُوْجٍ مُّشَيَّدَةٍ ۗ وَاِنْ تُصِبْهُمْ حَسَنَةٌ يَّقُوْلُوْا هٰذِهٖ مِنْ عِنْدِ اللّٰهِ ۚ وَاِنْ تُصِبْهُمْ سَيِّئَةٌ يَّقُوْلُوْا هٰذِهٖ مِنْ عِنْدِكَ ۗ قُلْ كُلٌّ مِّنْ عِنْدِ اللّٰهِ ۗ فَمَالِ هٰٓؤُلَاۤءِ الْقَوْمِ لَا يَكَادُوْنَ يَفْقَهُوْنَ حَدِيْثًا

Artinya: “Di mana pun kamu berada, kematian akan mendapatkan kamu, kendati pun kamu berada di dalam benteng yang tinggi dan kukuh. Jika mereka memperoleh kebaikan, mereka mengatakan: Ini dari sisi Allah. Dan jika mereka ditimpa suatu keburukan, mereka mengatakan: Ini dari engkau (Muham-mad). Katakanlah, Semuanya (datang) dari sisi Allah. Maka mengapa orang-orang itu (orang-orang munafik) hampir-hampir tidak memahami pembicaraan (sedikit pun)?” (QS. An Nisa: 78).

kitab Sahih Tirmidzi, dari Abu Hurairah RA meriwayatkan:

عَنْ أَبِى هُرَيْرَةَ رضي الله عنه قَالَ قَالَ رَسُولُ اللَّهِ -صلى الله عليه وسلم- « أَكْثِرُوا ذِكْرَ هَاذِمِ اللَّذَّاتِ ». يَعْنِى الْمَوْتَ.
Artinya: “Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda: Perbanyaklah mengingat pemutus kelezatan, yaitu kematian.” (HR. Tirmidzi).

عن أنس بن مالك رضي الله عنه قال: قال رسول الله صلى الله عليه وسلم: “أكثروا ذكر هاذم اللذات: الموت، فإنه لم يذكره في ضيق من العيش إلا وسعه عليه، ولا ذكره في سعة إلا ضيقها”

Artinya: “Anas bin Malik radhiyallahu ‘anhu berkata: ‘Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam bersabda: Perbanyaklah mengingat pemutuskan kelezatan, yaitu kematian, karena sesungguhnya tidaklah seseorang mengingatnya ketika dalam keadaan kesempitan hidup, melainkan dia akan melapangkannya, dan tidaklah seseorang mengingatnya ketika dalam keadaan lapang, melainkan dia akan menyempitkannya.” (HR. Ibnu HIbban).

Post a Comment

Previous Post Next Post

Iklan 4

Iklan 5

Contact Form