Diantara Keungulan Sekolah Di Madrasah Tekhusus MA DARMA adalah sebagai berikut:
1. Sekolah di Indonesia pada umumnya dibagi menjadi dua yaitu sekolah umum dan madrasah, untuk di Madrasah pelajaran agamanya diperluas, madrasah dikenal sebagai sekolah plus bertaraf islam.
2. Tertanam niat tulus untuk mencari ilmu, sehingga termasuk anak yang bejo (beruntung) dan orang tuanya juga bejo (beruntung). Kenapa dikatakan bejo dengan niat sekolah yang tulus mencari ilmu atau tholabul ilmu maka sekolahnya tadi termasuk ibadah, sebagaimana hadits nabi:
“Barangsiapa yang mempelajari suatu ilmu yang seharusnya diharap adalah wajah Allah, tetapi ia mempelajarinya hanyalah untuk mencari harta benda dunia, maka dia tidak akan mendapatkan wangi surga di hari kiamat.” (HR. Abu Daud no. 3664, Ibnu Majah no. 252 dan Ahmad 2: 338. Syaikh Al Albani mengatakan bahwa hadits ini shahih).
1. Sekolah di Indonesia pada umumnya dibagi menjadi dua yaitu sekolah umum dan madrasah, untuk di Madrasah pelajaran agamanya diperluas, madrasah dikenal sebagai sekolah plus bertaraf islam.
2. Tertanam niat tulus untuk mencari ilmu, sehingga termasuk anak yang bejo (beruntung) dan orang tuanya juga bejo (beruntung). Kenapa dikatakan bejo dengan niat sekolah yang tulus mencari ilmu atau tholabul ilmu maka sekolahnya tadi termasuk ibadah, sebagaimana hadits nabi:
طَلَبُ الْعِلْمِ فَرِيْضَةٌ عَلَى كُلِّ مُسْلِمٍ
“Menuntut ilmu itu wajib atas setiap Muslim” (HR. Ibnu Majah no. 224, dari sahabat Anas bin Malik radhiyallahu ‘anhu, dishahihkan Al Albani dalam Shahiih al-Jaami’ish Shaghiir no. 3913). Karena menuntut ilmu masuk suatu perintah atau kewajiban maka melaksanakan termasuk ibadah yang berpahala, beda kalau menuntut ilmu tadi tercampuri unsur" dunia dan lain" maka melaksanakannya bisa celaka, sebagaimana hadits Nabi :
Dari Abu Hurairah, Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda,
مَنْ تَعَلَّمَ عِلْمًا مِمَّا يُبْتَغَى بِهِ وَجْهُ اللَّهِ عَزَّ وَجَلَّ لاَ يَتَعَلَّمُهُ إِلاَّ لِيُصِيبَ بِهِ عَرَضًا مِنَ الدُّنْيَا لَمْ يَجِدْ عَرْفَ الْجَنَّةِ يَوْمَ الْقِيَامَةِ
“Barangsiapa yang mempelajari suatu ilmu yang seharusnya diharap adalah wajah Allah, tetapi ia mempelajarinya hanyalah untuk mencari harta benda dunia, maka dia tidak akan mendapatkan wangi surga di hari kiamat.” (HR. Abu Daud no. 3664, Ibnu Majah no. 252 dan Ahmad 2: 338. Syaikh Al Albani mengatakan bahwa hadits ini shahih).
3. Tergolong Jihad Fi Sabilillah, Telah bercerita kepada kami Nahsr bin Ali dia berkata, telah bercerita kepada kami Khalid bin Yazid Al Ataki dari Abu Ja’far Ar Razi dari Ar Rabi’ bin Anas dari Anas bin Malik dia berkata; Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam bersabda:
مَنْ خرج فى طلب العلم فهو فى سبيل الله حتى يرجع
“Barangsiapa keluar dalam rangka menuntut ilmu maka dia berada di jalan Allah sampai dia kembali.” Abu Isa berkata hadis ini hasan gharib, sebagian perawi telah meriwayatkannya namun tidak merafa’kannya.
4. Derajatnya akan diangkat oleh Allah, dengan syarat ilmu didapat tadi dibungkus atau didahului dengan iman terlebih dahulu, maka derajat orang yang beriman dan berilmu akan ditinggikan oleh Allah, sebagaimna firmannya
يَرْفَعِ اللَّهُ الَّذِينَ آمَنُوا مِنْكُمْ وَالَّذِينَ أُوتُوا الْعِلْمَ دَرَجَاتٍ وَاللَّهُ بِمَا تَعْمَلُونَ خَبِيرٌ
5. Duniapun tak tertinggal di madrasah disamping memperdalam ilmu agama dan umum dibekali juga dengan berbagai bekal mislanya seni, kedisiplinan, ketangkasan dan ketrampilan untuk bekal anak didik terjun di masyarakat dalam berbagai kegiatan ekstrakurikuler Contoh Pramuka, Marching Band, Silat, Volly, Futsal, Komputer, Menjahit, Tataboga dll
Tags
Kamad