Isra Miraj merupakan salah satu peristiwa penting dalam sejarah Islam karena mengisahkan perjalanan rohani Nabi Muhammad SAW. Saat itu, Nabi Muhammad SAW mendapat perintah dari Allah SWT untuk menjalankan salat lima waktu, peristiwa Isra miraj adalah dua perjalanan Nabi Muhammad SAW yang terjadi dalam satu malam, Umat Islam memperingati Isra Miraj setiap tanggal 27 Rajab tahun Hijriah. Dalam bahasa Arab, Isra berarti perjalanan di malam hari, sementara Miraj adalah kenaikan.
Dikutip dari Sirah Nabawiyah ar-Rahiq Al-Maktum karya Syeikh Syafiyurrahman Al-Mubarakfuri, peristiwa amul huzni terjadi kira-kira menjelang Isra Miraj atau menjelang tahun kesepuluh Kenabian yaitu sekitar tahun 619 Masehi. Dalam Isra Miraj inilah pertama kali perintah Shalat diberikan kepada Nabi Muhammad dan diamalkan oleh umat Islam hingga saat ini.
Dalam perjalanan isro' mi'roj, selain ditemani malaikat Jibril dan Isrofil, Rasullulah mengendarai kendaraan yang dikenal dengan istilah Buraq (secara etimologi ilmiah buroq artinya kilat), dan secara awwam buroq dijelaskan oleh rosulullah sebagai sosok hewan putih panjang, berbadan besar dan bersayap tingginya melebihi keledai namun lebih pendek dari kuda. Dikisahkan Buraq, sekali melangkah bisa menempuh perjalanan sejauh mata memandang sehingga untuk menempuh perjalanan dari masjidil harom sampai di masjidilil aqso dilanjutkan naik kelangit ke-7 hingga sampai di sidrotul muntaha dan baitul makmur serta bertemu dengan para Nabi yang menjadi penghuni disetiap tingkatan langit. Di antara yang ditemui Nabi Muhammad SAW dalam perjalan isro' mi'roj adalah :
- Langit tingkat pertama, Rasullulah SAW bertemu dengan manusia sekaligus Wali Allah SWT pertama di muka bumi, Nabi Adam A.S. Kemudian di
- Langit kedua, Nabi Muhammad SAW bertemu dengan Nabi Isa A.S dan Nabi Yahya A.S.
- Langit ketiga, Rasullulah bertemu dengan Nabi Yusuf A.S,
- Langit keempat, Rasullulah bertemu Nabi Idris A.S. Yaitu manusia pertama yang mengenal tulisan, dan nabi yang berdakwah kepada bani Qabil dan Memphis di Mesir untuk beriman kepada Allah SWT.
- Langit kelima, Nabi Muhammad SAW bertemu dengan Nabi Harun. Yaitu nabi yang mendampingi saudaranya, Nabi Musa A.S berdakwah mengajak Raja Firaun yang menyebut dirinya tuhan dan kaum Bani Israil untuk beriman kepada Allah SWT. Harun terkenal sebagai nabi yang memiliki kepandaian berbicara dan meyakinkan orang.
- Langit keenam, Nabi Muhammad SAW dan Malaikat Jibril bertemu dengan Nabi Musa A.S. Yaitu nabi yang memiliki jasa besar dalam membebaskan Bani Israil dari perbudakan dan menuntunnya menuju kebenaran Illahi.
- Langit ketujuh Nabi Muhammad bertemu dengan bapaknya para nabi, Ibrahim A.S. Sewaktu bertemu, Nabi Ibrahim sedang menyandarkan punggungnya ke Baitul Makmur, yaitu suatu tempat yang disediakan Allah SWT untuk para malaikatnya.
Tausiyah Isro' Mi'roj Oleh K. Setyo Siddiq
Dari ‘Auf bin Malik radhiyallahu ‘anhu, Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda,
Calon ahli surga adalah ahli sholat, ahli sholat adalah calon ahli surga.
Sebagaimana hadits nabi,
عن أبي هريرة رضي الله عنه مرفوعاً: «كل أمتي يدخلون الجنة إلا من أَبَى». قيل: ومَنْ يَأْبَى يا رسول الله؟ قال: «من أطاعني دخل الجنة، ومن عصاني فقد أَبَى»
Artinya : Abu Hurairah -raḍiyallāhu 'anhu- meriwayatkan secara marfū': "Seluruh umatku akan masuk surga, kecuali orang yang enggan." Beliau ditanya, "Siapakah yang enggan, wahai Rasulullah?" Beliau bersabda, "Orang yang mematuhiku ia akan masuk surga dan orang yang durhaka kepadaku maka ia telah enggan. Begitu pula hadit berikut :
Dari ‘Auf bin Malik radhiyallahu ‘anhu, Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda,
خِيَارُ أَئِمَّتِكُمُ الَّذِينَ تُحِبُّونَهُمْ وَيُحِبُّونَكُمْ وَيُصَلُّونَ عَلَيْكُمْ وَتُصَلُّونَ عَلَيْهِمْ وَشِرَارُ أَئِمَّتِكُمُ الَّذِينَ تُبْغِضُونَهُمْ وَيُبْغِضُونَكُمْ وَتَلْعَنُونَهُمْ وَيَلْعَنُونَكُمْ ». قِيلَ يَا رَسُولَ اللَّهِ أَفَلاَ نُنَابِذُهُمْ بِالسَّيْفِ فَقَالَ « لاَ مَا أَقَامُوا فِيكُمُ الصَّلاَةَ وَإِذَا رَأَيْتُمْ مِنْ وُلاَتِكُمْ شَيْئًا تَكْرَهُونَهُ فَاكْرَهُوا عَمَلَهُ وَلاَ تَنْزِعُوا يَدًا مِنْ طَاعَةٍ
Artinya : “Sebaik-baik pemimpin kalian adalah yang kalian mencintai mereka dan mereka pun mencintai kalian. Mereka mendo’akan kalian dan kalian pun mendo’akan mereka. Sejelek-jelek pemimpin kalian adalah yang kalian membenci mereka dan mereka pun membenci kalian, juga kalian melaknat mereka dan mereka pun melaknat kalian.” Kemudian ada yang berkata, ”Wahai Rasulullah, tidakkah kita menentang mereka dengan pedang?” Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda, “Tidak, selama mereka masih mendirikan shalat di tengah-tengah kalian. Jika kalian melihat dari pemimpin kalian sesuatu yang kalian benci, maka bencilah amalannya dan janganlah melepas ketaatan kepadanya.” (HR. Muslim no. 1855)
5 Tamsil Dalam Isra Mi’raj yang Diperlihatkan kepada Nabi Muhammad SAW
Tamsil atau perumpamaan adalah kejadian-kejadian yang diperlihatkan kepada Nabi Muhammad saw saat perjalanan Isra’ Mi’raj bersama Malaikat Jibril.
Yaitu berupa perumpamaan-perumpamaan amal kebaikan dan keburukan yang dilakukan manusia. Berikut 5 Tamsil yang diperlihatkan:
- Nabi Muhammad saw melihat orang yang memotong padi (panen) terus menerus, beliau bertanya kepada Jibril, “siapakah mereka itu?” Jibril menjawab; “Mereka itu adalah umatmu yang gemar beramal jariah yang kemudian mereka terus menerus memetik pahalanya dari Allah swt”.
- Nabi Muhammad saw melihat orang yang memukul kepalanya terus menerus, lantas beliau bertanya pada Jibril ”Siapakah mereka itu ya Jibril?” dijawabnya “Mereka itu ibarat umatmu yang enggan bershalat, yang kelak sangat menyesal dengan memukul kepalanya sendiri terus menerus sekalipun terasa sakit olehnya”.
- Nabi Muhammad saw melihat kuburan yang sangat harum baunya, lalu beliau bertanya ”Apakah itu ya Jibril?” jawabnya, “Itu kuburan Masithoh dan anaknya. Dia mati karena disiksa dengan digodok oleh Fir’aun karena ia mempertahankan imannya kepada Allah swt.
- Nabi Muhammad saw melihat orang yang dihadapannya ada dua buah hidangan, sebelah kanannya makanan lezat dan sebelah kirinya makanan busuk, orang itu dengan lahapnya memilih makanan busuk. Rasulullah bertanya : ”Ya, Jibril siapakah mereka itu?”. Jibril menjawab : ”Ya, Rasulullah, itu bagaikan umatmu yang suka membiarkan nafsunya memilih pekerjaan yang buruk dan dosa daripada beramal baik dan berpahala”.
- Nabi Muhammad saw melihat orang yang gagah perkasa, orang itu menengok dan melihat ke kiri merasa sedih dan menangis tersedu sedu, tetapi bila menengok dan melihat ke kanan dia berseri seri gembira dan tersenyum senyum. Nabi bertanya : “Siapakah orang itu, ya Jibril?”, jawab Jibril :”Ya Rasulullah dia itu bapakmu yang pertama yaitu Nabi Adam as. Apabila beliau melihat ke kiri sedih, karena melihat anak cucunya di dunia berbuat jahat dan dosa. Sebaliknya, bila menengok ke kanan merasa gembira, karena melihat anak cucunya di dunia yang berbuat baik dan beramal shaleh”.***
Dokumentasi isro' mi'roj lomba memasak
Dokumentasi isro' mi'roj Penampilan MA DARMA BAND