Dua jenis booting komputer, diantaranya :
- Cold booting Booting ini terjadi saat komputer dalam keadaan mati, lalu dinyalakan dengan prosedur yang normal, maka komputer akan memasuki tahap booting dan listrik akan mengalir ke tiap komponen komputer yang sebelumnya dalam keadaan dingin (belum teraliri tenaga listrik). Sebagaimana telah kita ketahui bahwa komponen elektronik pada komputer mengandung logam (semacam tembaga atau kuningan) yang merupakan penghantar listrik sekaligus penghantar kalor (panas) yang baik, sehingga panas bisa terjadi pada komponen elektronik sebagai (sebut saja) residu dari aliran listrik pada komponen logam didalamnya, oleh sebab itu istilah cold booting digunakan pada komputer yang dinyalakan (melalui proses booting) dalam kondisi sebelumnya setiap komponen belum mendapat aliran listrik.
- Warm booting Booting yang hangat, hangat? Ya, disebut demikian karena booting ini terjadi setelah semua komponen komputer menyala (teraliri tenaga listrik), proses booting ini kebalikan dari cold booting, alasannya penamaannya (mungkin) sama dengan cold booting, setelah semua komponen komputer teraliri listrik (menyala), suhu komponen tersebut meningkat (menjadi lebih hangat, walaupun tidak sampai panas), karena sebelum komputer melakukan warm booting, komputer dalam keadaan menyala atau bahkan sistem operasi sedang bekerja dengan baik.